"Rasanya enak dan beda dengan kopi lainnya," kata Jokotri, saat bercerita tentang pertemuannya dengan pemilik kedai kopi di Stadion Karawang, Selasa (10/10/2018) malam.
Jokotri, yang merupakan sapaan dari Dr. H. Joko Trio Suroso, Drs, SH, MH, MM, MBA, menyampaikan tentang nasib kopi Karawang yang tidak banyak diketahui para penikmat kopi. Warga Karawang yang "fanatik" dengan kopi tidak dapat menikmati kopi daerahnya sendiri. Hal itu karena para petani menjual kopinya pada tengkulak kemudian dibawa ke Sukabumi, Cianjur, dan Lampung. Di Karawang sendiri belum ada pengusaha yang melirik kopi sanggabuana untuk diolah dan diproduksi hingga dipasarkan di masyarakat.
"Saya lihat di kedai kopi banyak kopi dari luar, tidak ada produk lokalnya," keluh Jokotri, seorang caleg DPRD Provinsi Jawa Barat daerah pemilihan Karawang dan Purwakarta.
Mengapa kopi khas Karawang tidak dinikmati oleh warganya? Menurut Jokotri, persoalannya bukan sekadar minat dan rasa kopi, tetapi di Karawang belum banyak pengusaha yang mau mengolah kopi mentah menjadi siap saji.
"Urusan kopi tidak semudah membalik telapak tangan. Persoalannya dimulai dari pencarian lokasi kebun, bibit, perawatan, memanen, menjual, mengolah, dan memasarkannya," ujarnya.
Meski demikian, geliat bisnis kopi di Karawang mulai terlihat dengan munculnya asosiasi pecinta kopi seperti Karawang Menyeduh dan Forum Kopi Karawang. Kedua komunitas ini hadir untuk saling berbagi informasi tentang kopi di antara sesama penikmat kopi, yang beranggotakan lebih dari 100 orang. Mereka biasanya menikmati kopi bersama pada malam hari seperti di kedai Karawang Street Coffee (KSC) yang dimiliki oleh Kang Asep.
Mengingat wilayah kabupaten Karawang begitu luas dan peluang bisnis kedai kopi masih sangat terbuka untuk dikembangkan, Jokotri berencana mengembangkan kopi sanggabuana sebagai produk kopi khas Karawang.
Caleg dari PDI Perjuangan ini berencana akan mengawali programnya dengan membuat pelatihan-pelatihan barista gratis di Karawang. "Baik untuk manual brewing maupun yang menggunakan mesin kopi," kata Jokotri. *** (as)
